TRADISI
PERNIKAHAN ALA INDONESIA
Pengertian
Pernikahan atau Perkawinan menurut Ahmad Ashar Bashir, adalah
melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang
laki-laki dan wanita untuk menghalalkan hubungan kelamin antara kedua belah
pihak, dengan dasar sukarela dan keridhaan kedua belah pihak untuk mewujudkan
suatu kebahagiaan hidup berkeluarga yang diliputi rasa kasih sayang dan
ketentraman dengan cara-cara yang diridhai oleh Allah. Menurut Mahmud
Yunus, Pengertian Pernikahan atau Perkawinan ialah akad antara calon
laki istri untuk memenuhi hajat jenisnya menurut yang diatur oleh syariat.
Dalam hal ini, aqad adalah ijab dari pihak wali perempuan atau wakilnya dan
kabul dari calon suami atau wakilnya.
Dari
pendapat para pakar di atas secara singkat Pernikahan atau Perkawinan adalah
perjanjian antara calon suami dan calon isteri untuk membolehkan bergaul
sebagai suami isteri guna membentuk suatu keluarga.
Di
Indonesia, pernikahan sama merupakan hal sakral yang menjadi harapan akan terjadi
satu kali seumur hidup. Penikahan di Indonesia merupakan salah satu momentum
untuk memperkenalkan tradisi masyarakat Indonesia di setiap daerah terhadap
tradisi-tradisi mengenai pernikahan yang berkembang di lingkungannya. Karena
Indonesia merupakan negara dengan bangsa yang sangat menghormati peningalan
leluhurnya, maka jangan heran jika banyak masyarakat yang masih menjalankan
tradisi pernikahan yang terbilang unik, karena bangi yang menjalankannya hal
seperti ini merupakan salah satu penghormatan pada peninggalan leluhur bangsa.
Maka dari itu mari lihat beberapa macam tradisi pernikahan di daerah-daerah Indonesia
berikut :
1. Tradisi Dodolan
Dawet Jawa.
Ceritanya, si orang tua pihak wanita sedang
woro-woro ke tetangga bahwa mereka tengah mantu dan menghidangkan minuman
dawet. Bentuk dawet yang bulat-bulat juga bermakna bahwa si orang tua sudah
memiliki tekad bulat untuk menikahkan anaknya. ‘Mata uang’ yang digunakan untuk
transaksi jual beli dawet adalah bulatan kreweng, yaitu sebuah bentuk
tembikar yang mirip dengan uang logam. Makna dari mata uang kreweng adalah pada
dasarnya manusia berasal dari bumi.
2. Tradisi Begalan.di
daerah Banyumas, Cilacap, Purwokerto.
Begalan adalah semacam tayangan komedi tarian dimana
sang penarinya membawa alat-alat rumah tangga seperti irus, ilir, kukusan, dsb.
Begalan merupakan nasihat-nasihat, doa-doa dan simulasi kehidupan rumah tangga
yang dibungkus dalam kemasan komedi yang menjadi hiburan bagi para tamu. Selain
itu ada satu set gamelan yang mengiringi gerakan-gerakan penari yang dinamis
khas gerak Banyumasan.
3. Malam
Bainai suku Minang.
Bainai artinya adalah sebuah tanaman yang ditumbuk,
kemudian digunakan untuk melukis tangan mempelai wanita. Malam Bainai secara
harfiah adalah malam lukis tangan sang mempelai wanita. Namun acaranya tak
hanya lukis tangan saja, melainkan lebih seperti malam berkumpulnya anggota
keluarga besar sebelum akhirnya melepas si mempelai wanita untuk menikah dengan
orang lain. Selain itu, melukis tangan atau kuku juga memiliki arti magis agar
sang mempelai dijauhkan dari hal-hal buruk.
4. Tradisi Minum
The oleh keturunan Tionghoa.
Tradisi ini secara simbolik merupakan acara
‘pamitan’ mempelai wanita dengan keluarganya karena setelah menikah, si wanita
akan ikut keluarga sang suami. Selain itu, upacara ini juga bertujuan untuk
menghormati leluhur dan orang tua. Menyediakan teh untuk para saudara yang
lebih tua juga merupakan wujud bakti sang pengantin terhadap orang tua. Pada
umumnya, busana yang dipakai dalam upacara ini adalah cheongsam berwarna
merah.
5. Tradisi Nyantri di
keratin Yogya.
Tradisi nyantri adalah ketika sang pengantin pria
sudah berada di daerah kediaman pengantin wanita dua atau tiga hari menjelang
hari pernikahan. Tradisi ini bermula karena jaman dahulu biasanya antar
pengantin belum begitu mengenal satu sama lain. Bahkan bisa jadi hari pertama
mereka bertemu adalah di hari pernikahan mereka. Dari sinilah peristiwa
pengantin laki-laki yang kabur dari pernikahan bisa terjadi (jahat ya?). Supaya
nggak kabur, maka pengantin laki-lakinya diminta untuk ‘nyantri’ dulu di
kediaman pengantin wanita. Tenang saja, pengantin laki-laki nggak serta merta
tinggal di rumah pengantin wanita, karena sebelum sah belum boleh serumah.
Biasanya pengantin laki-laki dititipkan di rumah saudara atau tetangga.
6. Kawin
culik dari suku Sasak.
Kawin culik adalah tradisi suku Sasak, Lombok.
Skenarionya kurang lebih begini: pengantin pria akan datang ke rumah pengantin
wanita secara diam-diam untuk ‘menculik’ sang wanita. Setelah itu si wanita
akan dibawa ke kediaman pria untuk dinikahi. Apakah ini merupakan wujud
pembangkangan kepada orang tua? Tentu saja bukan, karena segala proses
penculikan ini pastinya sudah disetujui oleh orang tua dan hal seperti ini
hanya digunakan untuk melestarikan tradisi.
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar