TARIAN
DAN MUSIK DAMBUS
KHAS
BANGKA BELITUNG
Seni merupakan hasil kreasi dan getaran dalam jiwa
manusia yang dapat menimbulkan perasaan suka ataupun duka pada diri seseorang.
Suatu ciptaan mengandung nilai seni jika memenuhi beberapa syarat, antara lain
kehalusan dan keindahan. Kesenian adalah segala hasil cipta manusia
yang mengandung nilai seni. Seniman adalah orang yang berjiwa seni dan dapat
menciptakan karya seni.
Kesenian merupakan tradisi yang melekat dalam
masyarakat dan sebagai aspek yang penting bagi kesempurnaan masyarakat dan
budaya, keragaman kesenian tradisional dari masing-masing unsur kebudayaan amat
ditentukan dari bagaimana cara kebudayaan tersebut merespon dan mecitrakan
lingkup sebagai bagian dari pencitraan lingkungan yang tergolong aktif.
Kesenian merupakan salah satu ‘icon’ yang mendorong suatu daerah tersebut dapat
dikenal oleh halayak ramai. Begitu pula di Bangka Belitung, banyak hasil
kebudayaan berupa kesenian yang terkenal
disana. Kesenian yang dominan di kenal pada masyarakat Melayu Bangka
Belitung secara umum adalah musik Dambus dan tari Dincak Dambus,
tari ini merupakan ‘icon’ tari yang ada di Bangka Belitung tari ini diambil
dari nama alat musik utama pengiringnya yaitu Dambus, yang merupakan
alat musik yang telah berusia ratusan tahun dan masih bertahan di Bangka
Belitung . Alat musik ini berupa sejenis alat petik terbuat dari kayu yang
ujungnya berbentuk kepala Rusa atau Kijang. Mengapa berbentuk kijang, karena
berdasarkan cerita rakyat pada masa itu, binatang yang masih banyak berkeliaran
dan mendominasi hutan pada saat itu adalah binatang Rusa dan kijang. Dambus
berkembang sejak abad XIX masehi bersama dengan kedatangan para imigran Arab ke
Nusantara yang masuk melalui semennajung malaka, musik Dambus ini tidak pernah
pudar sebagai musik yang menghiasi kehidupan masyarakat Bangka Belitung pada
umumnya. Sebagai alat melodis, musik dambus dengan irama denting dawainya yang
khas menyimpan sejuta rasa dibandingkan musik lain.
Alat musik Dambus hampir dapat dipakai dalam setiap
jenis musik tradisional Melayu Bangka yang dimainkan dalam bentuk nada dan
syair yang bernuansa islami. Alat musik ini digunakan dalam acara penyambutan,
penghormatan, peringatan, helatan, syukuran, khitanan, perayaan upacara,
percintaan atau dalam bentuk nuansa keagamaan. Dengan menggunakan syair-syair
kasidah ,dambus mengajak masyarakat mendekatkan diri pada Allah dan mengikuti
teladan Rasulnya. Dengan demikian dambus digunakan para imigran menjadi sarana
dakhwah di nusantara.
Selain alat musik dambus, ada sebuah tarian khas
yang mengiringi alunan petikan dambus yang di sebut dengan tari Dincak Dambus yang
didalamnya menceritakan kegembiraan kelompok muda-mudi yang menyatakan ucapan
terima kasih atas berkah yang diterima dari yang maha kuasa atas hasil panen
serta keindahan alam dan sumber daya yang dimiliki kepulauan Bangka Belitung. Tari
dan musik Dambus dilakukan pada saat bulan purnama tiga sambil
melepas lelah setelah bekerja seharian di ume atau ladang. Penari berdendang
dalam bentuk pantun yang menggambarkan sukaria, kadang-kadang juga tentang
kesedihan. Unsur koreografi tarian ini mengalami perkembangan yang cukup bisa
dirasakan, karena tarian ini mempunyai ciri khas kelincahan dalam teknik kaki.
Terdapat 4 macam gerak yang mewakili tarian Dincak Dambus yakni:
1. Dincak
jalan hentak untuk kategori gerak berpindah tempat.
2. Gerak dincak
dambu mewakili gerak murni.
3. Gerak hotman
atau taqim untuk kategori gerak maknawi.
4. Kipas
melayang untuk kategori penguat ekspresi.
Alat musik pengiring disamping dambus adalah 2 buah
gendang, 1 buah gong dan 1 buah tamborin. Sekarang, tari Dincak Dambus
ditarikan berpasangan, adapun dalam busana tidak mengalami perubahan yang
sangat tinggi karena dimana pakaian melayu Bangka Belitung merupakan pakaian
adat istiadat melayu pada umumnya. Kostum yang digunakan yaitu teluk
belanga, baju kurung panjang khas melayu dengan penari perempuan memakai hiasan
di leher yang disebut teratai dan penari laki-laki memakai stanjak, kebaya
panjang, kain songket dan selendang. Riasan tari ini cenderung sederhana dengan
tujuan hanya untuk mempertajam dan memperjelas garis muka dan mempercantik diri
tanpa menunjukan karakter apapun.
Jadi, alat musik
Dambus dan Dincak Dambus merupakan tarian tradisional khas dari Bangka
Belitung yang merupakan salah satu destinasi peninggalan sejarah dan dunia yang
harus di lestarikan. Yang di dalamnya terkandung unsur dakwah yang di adopsi
dari masyarakat Arab Timur sehingga perkembangan zaman dijadikan sebagai
pembuka acara, penyambutan yang tetap tdiak menghilangkan unsur dakwah yang
menyampaikan sesuatu yang dianggap baik kepada halayak ramai melalui musik,
nyanyian dan tarian.
Sumber:
Elvian
Akhmad .2009. Organisasi Sosial Suku Bangsa Melayu Bangka. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar