Minggu, 25 Desember 2016

TARIAN DAN MUSIK DAMBUS KHAS BANGKA BELITUNG

TARIAN DAN MUSIK DAMBUS
KHAS BANGKA BELITUNG

Seni merupakan hasil kreasi dan getaran dalam jiwa manusia yang dapat menimbulkan perasaan suka ataupun duka pada diri seseorang. Suatu ciptaan mengandung nilai seni jika memenuhi beberapa syarat, antara lain kehalusan dan  keindahan. Kesenian adalah segala hasil cipta manusia yang mengandung nilai seni. Seniman adalah orang yang berjiwa seni dan dapat menciptakan karya seni.
Kesenian merupakan tradisi yang melekat dalam masyarakat dan sebagai aspek yang penting bagi kesempurnaan masyarakat dan budaya, keragaman kesenian tradisional dari masing-masing unsur kebudayaan amat ditentukan dari bagaimana cara kebudayaan tersebut merespon dan mecitrakan lingkup sebagai bagian dari pencitraan lingkungan yang tergolong aktif. Kesenian merupakan salah satu ‘icon’ yang mendorong suatu daerah tersebut dapat dikenal oleh halayak ramai. Begitu pula di Bangka Belitung, banyak hasil kebudayaan berupa kesenian yang terkenal  disana. Kesenian yang dominan di kenal pada masyarakat Melayu Bangka Belitung secara umum adalah musik Dambus dan tari Dincak Dambus, tari ini merupakan ‘icon’ tari yang ada di Bangka Belitung tari ini diambil dari nama alat musik utama pengiringnya yaitu Dambus, yang merupakan alat musik yang telah berusia ratusan tahun dan masih bertahan di Bangka Belitung . Alat musik ini berupa sejenis alat petik terbuat dari kayu yang ujungnya berbentuk kepala Rusa atau Kijang. Mengapa berbentuk kijang, karena berdasarkan cerita rakyat pada masa itu, binatang yang masih banyak berkeliaran dan mendominasi hutan pada saat itu adalah binatang Rusa dan kijang. Dambus berkembang sejak abad XIX masehi bersama dengan kedatangan para imigran Arab ke Nusantara yang masuk melalui semennajung malaka, musik Dambus ini tidak pernah pudar sebagai musik yang menghiasi kehidupan masyarakat Bangka Belitung pada umumnya. Sebagai alat melodis, musik dambus dengan irama denting dawainya yang khas menyimpan sejuta rasa dibandingkan musik lain.
Alat musik Dambus hampir dapat dipakai dalam setiap jenis musik tradisional Melayu Bangka yang dimainkan dalam bentuk nada dan syair yang bernuansa islami. Alat musik ini digunakan dalam acara penyambutan, penghormatan, peringatan, helatan, syukuran, khitanan, perayaan upacara, percintaan atau dalam bentuk nuansa keagamaan. Dengan menggunakan syair-syair kasidah ,dambus mengajak masyarakat mendekatkan diri pada Allah dan mengikuti teladan Rasulnya. Dengan demikian dambus digunakan para imigran menjadi sarana dakhwah di nusantara.
Selain alat musik dambus, ada sebuah tarian khas yang mengiringi alunan petikan dambus yang di sebut dengan tari Dincak Dambus yang didalamnya menceritakan kegembiraan kelompok muda-mudi yang menyatakan ucapan terima kasih atas berkah yang diterima dari yang maha kuasa atas hasil panen serta keindahan alam dan sumber daya yang dimiliki kepulauan Bangka Belitung. Tari dan musik Dambus dilakukan pada saat bulan purnama tiga sambil melepas lelah setelah bekerja seharian di ume atau ladang. Penari berdendang dalam bentuk pantun yang menggambarkan sukaria, kadang-kadang juga tentang kesedihan. Unsur koreografi tarian ini mengalami perkembangan yang cukup bisa dirasakan, karena tarian ini mempunyai ciri khas kelincahan dalam teknik kaki. Terdapat 4 macam gerak yang mewakili tarian Dincak Dambus yakni:

1.      Dincak jalan hentak untuk kategori gerak berpindah tempat.
2.      Gerak dincak dambu mewakili gerak murni.
3.      Gerak hotman atau taqim untuk kategori gerak maknawi.
4.      Kipas melayang untuk kategori penguat ekspresi.
Alat musik pengiring disamping dambus adalah 2 buah gendang, 1 buah gong dan 1 buah tamborin. Sekarang, tari Dincak Dambus ditarikan berpasangan, adapun dalam busana tidak mengalami perubahan yang sangat tinggi karena dimana pakaian melayu Bangka Belitung merupakan pakaian adat istiadat melayu pada umumnya.  Kostum yang digunakan yaitu teluk belanga, baju kurung panjang khas melayu dengan penari perempuan memakai hiasan di leher yang disebut teratai dan penari laki-laki memakai stanjak, kebaya panjang, kain songket dan selendang. Riasan tari ini cenderung sederhana dengan tujuan hanya untuk mempertajam dan memperjelas garis muka dan mempercantik diri tanpa menunjukan karakter apapun.
Jadi, alat musik  Dambus dan Dincak Dambus merupakan tarian tradisional khas dari Bangka Belitung yang merupakan salah satu destinasi peninggalan sejarah dan dunia yang harus di lestarikan. Yang di dalamnya terkandung unsur dakwah yang di adopsi dari masyarakat Arab Timur sehingga perkembangan zaman dijadikan sebagai pembuka acara, penyambutan yang tetap tdiak menghilangkan unsur dakwah yang menyampaikan sesuatu yang dianggap baik kepada halayak ramai melalui musik, nyanyian dan tarian.

Sumber:
Elvian Akhmad .2009. Organisasi Sosial Suku Bangsa Melayu Bangka. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar