ASAL USUL NAMA DESA BATURUSA, MERAWANG, BANGKA
Baturusa adalah salah satu desa
yang terletak di Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung.
Ada beberapa versi cerita tentang desaku ini dan kali ini aku ingin
menceritakan cerita rakyat yang diceritakan kakekku (Atok Sulin Sudurman) tentang
asal-usul Desa Baturusa.
Pada zaman dahulu disuatu desa
di Pulau Bangka hiduplah keluarga dimana sang isteri sedang hamil dan mengidam
hati rusa. Sang suami yang merupakan pemburu itupun langsung menuju kesebuah
hutan yang memang disitu terdapat banyak rusa. Lalu, sang suami yang sudah
bersiap di hutan itupun bingung, sudah hampir seharian di situ tapi tetap tidak
menjumpai seekor rusapun.
Disaat sore sang suami pun
melihat adanya seekor rusa dan bersiap untuk membidiknya, diwaktu yang sama
datanglah seorang pengembara yang memanggil-manggil sang suami. "Hei, apa
yang sedang kau lakukan?" tanya sang pengembara. Sang suami tetap diam.
Berulang-ulang ditanyakan pertanyaan yang sama oleh sang pengembara. Hingga
akhirnya sang pengembara itupun marah. Dia pun mengutuk sang suami tersebut.
"Jika kau tetap diam dan tak memperdulikan pertanyaanku maka kau tak lebih
dari seekor rusa yang membatu!".
Saat itu sang isteri yang
khawatir akan suaminya pergi kehutan dan melihat kejadian itu. Sang suami
berubah menjadi patung rusa. Lalu sang pengembara itu berkata kepada sang
isteri. "Itu adalah akibat dari tidak mendengarkan perkataan orang
lain". Sang isteri pun menangis. Ternyata sang pengembara tersebut adalah
Sang Pahit Lidah atau Serunting yang sedang mengembara dari Sumatera Selatan.
Maka itu adalah asal usul
mengapa desa itu dinamai Desa Baturusa. Sampai saat ini diyakini bahwa patung
rusa yang asli masih ada dibawah Jembatan Baturusa, konon kita bisa melihatnya
dikala air laut surut. Tapi ada juga yang mengatakan bahwa patung itu sudah
tidak berada ditempatnya semula karena terseret ombak. Diyakini juga di patung
itu terdapat terowongan rahasia yang menghubungkan Sungai Baturusa ke bekas
Kediaman bapak Alm. Eko Maulana Ali selaku Gubernur Bangka Belitung yang
merupakan tempat harta karun dan tempat persembunyian semasa penjajahan Belanda
yang dijaga oleh buaya putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar