Senin, 26 Desember 2016

PROBLEMATIKA TENAGA KERJA ASING DI INDONESIA

PROBLEMATIKA TENAGA  KERJA ASING DI INDONESIA

Saya mengambil judul tulisan kali ini tentang peroblematika atau permasalahan tenaga asing yang ada di Indonesia karena dewasa ini, masalah tentang tenaga kerja asing yanga ada di Indonesia sedang hangat di perdebatkan. Banyaknya pekerja asing yang masuk  dan bekerja di beberapa bagian di Indonesia sedang menjadi perhatian rakyat dan akhir-akhir ini menjadi bahan perbincangan yang semakin memanas. Di Jakarta, menurut data kepala Disnakertrans DKI ada sebanyak 5000 tenaga kerja asing yang masuk ke wilayah DKI Jakarta. Begitu juga di Provinsi Sulawesi Tenggara, berdasarkan perhitungan ada sekitar 6.000 orang pekerja asing  yang bekerja di perusahaan tambang yang ada di sana. Dari dua fakta yang menyebutkan berapa jumlah pekerja asing yang saat ini sedang bekerja di Indonesia dapat ditarik kesimpulan bahwa lapangan pekerjaan baik yang terbilang pekerjaan yang ‘halus’ maupun kasar sudah berbagi tempat dengan rakyat asing. Jika menoleh kebelakang, isu-isu atau bahkan sdah di terapkannya MEA (Masarakat Ekonomi ASEAN) merupakan faktor besar yang menyebabkan banyknya pekerja asing yang ‘mengais’ rejeki di republic tercinta ini. 
Sejak resmi di buka MEA yang memberi kebebasan orang asing untuk datang ke Indonesia dalam rangka bekerja atau berkunjung tanpa menggunakan visa yang hak tersebut merupakan salah satu penyebab serbuan pekerja asing ke Indonesia dengan mudahnya. Hal ini diperparah lagi dengan  kebijakan pemerintah dalam memberikan kemudahan investasi asing untuk bisa membawa tenaga kerja dari negara asalnya. Baru-baru ini yang sedang viral dibicarakan adalah kemunculan tenaga kerja yang berasal dari cina, tidak tanggung-tanggung kedatangan warga negara  dari cina ke Indonesia untuk bekerja ini cukup banyak. Mereka datang ke Indonesia siap untuk bekerja apapun, mulai dari buruh, manager sampai petanipun ada.
Fakta yang mengerikan lagi, hampir semua warga cina ini datang dalam keadaan illegal, tanpa identitas yang lengkap. Banyak masyarakat yang ada daerah-daerah industri di Indonesia melaporkan kedatangan mereka, rakyat semakain resah dengan kedatangan rakyat cina yang terus menerus dan pasti akan membawa petaka bagi bangsa dan negara ini.beberapa waktu lalu ada berita yang menyatakan bahwa ada rakyat indonesai yang di pekerjakan menjadi buruh tani untuk usaha warga cina di negerinya sendiri. Ini sangat ironi, ditengah ketatnya persaingan global pada ketenagakerjaan republik ini dengan senang hati membiarkan imigran gelap masuk dengan mudahnya yang hal ini pasti akan membahayakan kedaulatan negara. Indonesia lupa bahwa  sekarang pertumbuhan ekonomi melambat dan banyak pekerja lokal mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran yang hal ini disebabkan perusahaan-perusahaan asing secara otomatis akan mendahulukan pekerja asing juga untuk dijadikan pengganti pekerja lokal. Tentu hal tersebut berpotensi menumbuhkan bibit-bibit kecemburuan sosial dan konflik sosial lainnya.
Memang, dalam konteks persaingan ekonomi global tidak salah  warga negara asing tertentu merantau dan mencari pekerjaan dengan tujuan prospek cerah dan gaji lebih baik di negara lain. Warga Negara Indonesia juga banyak yang bekerja ke luar negeri seperti ke Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Hong Kong, Cina, bahkan Taiwan. Tidak tanggung-tanggung, diperkirakan jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja tersebar di seluruh negara di dunia mencapai enam juta jiwa. Akan tetapi, penerimaan pekerja asingpun harus tetap dengan syarat-syarat yang sudah berlaku di negara tersebut dan tanpa merugikan pribumi dari negara tersebut. Akan tetapi, kina fenomena banyaknya tenaga kerja asing masuk ke Indonesia tidak dapat dielakkan. Namun, sebuah kesalahan fatal jika  yang datang ke Indonesia adalah tenaga kerja dengan kualifikasi rendah (buruh kasar) seperti kondisi sekarang ini, jika ini terjadi terus menerus jangan salahkan jika ada  aksi demonstrasi masyarakat dan buruh menolak tenaga kerja asing. Itu merupakan reaksi normal mengingat warga sendiri tengah terdesak, pemerintah malah membiarkan tenaga kerja asing menjadi kompetitor mencari nafkah di Indonesia.
Rakyat tau bahwa dalam Pasal 102 PP 31 Tahun 2013 dinyatakan dengan tegas bahwa tenaga kerja asing yang boleh bekerja di Indonesia adalah tenaga ahli dan konsultan.  Bila alasan pemerintah yang dibuat-buat menyatakan bahwa masuknya tenaga kerja asing adalah suatu kewajaran sebagai konsekuensi perusahaan negara asal si tenaga kerja asing yang membangun proyek, maka sama saja membiarkan proyek dalam negeri dikerjakan perusahaan asing, yang bekerja orang asing dari direktur, mandor sampai buruh kasarnya dan ujung-ujungnya seruan investasi yang kerap dikampanyekan pemerintah tidak bermanfaat apa-apa untuk nasib lapangan kerja pekerja lokal. Jika hal demikian terus terjadi tanpa ada penanganan lanjut maka realitas di lapangan yang akan berbicara jelas  bahwa Indonesia dalam kekhawatiran yang mendalam dengan berbagai masalah yang ada. Pertama, perekonomi Indonesia tumbuh rendah. Kedua, nilai tukar rupiah yang kian anjlok hingga mencapai Rp 14 ribu lebih. Ketiga, banyak perusahaan dalam negeri gulung tikar, PHK besar-besaran akibat dampak rupiah anjlok dan ketidaksanggupan menutupi beban biaya produksi dan pasar sepi peminat.Keempat, harga-harga barang kebutuhan kian meroket mahal seperti daging, cabai, daging ayam, beras dan kebutuhan penting lainnya seperti tagihan listrik, air dan ongkos transportasi. Kelima, komoditas ekspor penting yang menjadi nyawa pemasukan devisa sekaligus tempat jutaan rakyat bertumpu harganya rontok seperti karet alam, sawit dan lain-lain.
 Pemerintah harus peka menjaga perasaan rakyat dan mengkaji ulang kebijakan pembangunannya bila dalam prakteknya tidak mengajak rakyat sebagai mitra dalam hal ini sebagai pekerja. Percuma bila gencar melakukan pembangunan bila pekerjanya adalah warga asing tulen.Bila praktik tersebut berlanjut maka rakyat Indonesia hanya menjadi penonton, pengangguran di negeri sendiri. Sebagai bahan renungan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2015 jumlah pengangguran di Indonesia naik dari 300 ribu orang menjadi 7,45 juta orang. Data pengangguran tersebut diprediksi semakin membesar mengingat nilai tukar rupiah terhadap US$ yang kian anjlok, pertumbuhan ekonomi yang rendah dan tidak adanya kebijakan jitu dari pemerintah untuk mengatasi berbagai persoalan yang menimpa rakyat.
Sudah waktunya bagi pemerintah untuk introspeksi. Berhenti untuk bermain-main dengan kedaulatan bangsa. Fikirkan perasaan rakyat yang merasa terjepit dengan kebijakan-kebijakan yang hanya menguntungkan beberapa pihak saja. Jangan serukan rakyat untuk menggunakan produk local jika pemerintahpun masih menginginkan manusia impor.

Sumber : Dikembangkan oleh saya sendiri + Suadi




1 komentar:

  1. ASSALAMU ALAIKUM.WR.WB..SAYA IBU ERSIN DI MALAYSIA, SAYA TERMASUK ORANG YANG GEMAR BERMAIN TOGEL,SETELAH SEKIAN LAMANYA SAYA BERMAIN TOGEL AKHIRNYA SAYA MENEMUKAN NOMOR SEORANG PERAMAL TOGEL YANG TERKENAL KEAHLIANNYA DI SELURUH DUNIA,NAMANYA (KI Sunan Jati ). DAN SAYA BENAR BENAR TIDAK PERCAYA DAN HAMPIR PINSANG KARNA KEMARIN ANGKA GHOIB YANG DIBERIKAN OLEH AKI SUNAN 4D DI PUTARAN MAGNUM TERNYATA BETUL-BETUL TEMBUS. PADAHAL,AWALNYA SAYA CUMA COBA COBA MENELPON DAN SAYA MEMBERITAHUKAN SEMUA KELUHAN SAYA KEPADA AKI SUNAN,,DISITULAH ALHAMDULILLAH AKI SUNAN TELAH MEMBERIKAN SAYA SOLUSI YANG SANGAT TEPAT DAN DIA MEMBERIKAN ANGKA YANG BEGITU TEPAT..,MULANYA SAYA RAGU TAPI DENGAN PENUH SEMANGAT ANGKA YANG DIBERIKAN AKI SUNAN ITU SAYA PASANG DAN SYUKUR ALHAMDULILLAH BERHASIL SAYA JACKPOT DAPAT 550.JUTA,DAN BETAPA BAHAGIANYA SAYA BERSUJUD-SUJUD SAMBIL BERKATA ALLAHU AKBAR…..ALLAHU AKBAR….ALLAHU AKBAR….SEKALI LAGI MAKASIH BANYAK YAA AKI,SAYA TIDAK AKAN LUPA BANTUAN DAN BUDI BAIK AKI SUNAN…, BAGI ANDA SAUDARAH-SAUDARAH YANG INGIN MERUBAH NASIB SEPERTI SAYA TERUTAMA YANG PUNYA HUTANG SUDAH LAMA BELUM TERLUNASI SILAHKAN HUBUNGI KI Sunan Jati DI NOMOR HP: 082_349_535_132

    BalasHapus