GARUDA DAN FILOSOFINYA
Garuda
pancasila, akulah pendukungmu
Patriot
proklamasi, sedia berkorban untukmu
Pancasila
dasar negara
Rakyat
adil, makmur sentosa
Pribadi
bangsaku
Ayo
maju, ayo maju, ayo maju
Maju
Indonesiaku, terbang tinggi Garudaku. Garuda, adalah jenis burung yang ada di
Indonesia yang gagah dan berbulu tebal. Burung garuda merupakan salah satu
burung sacral yang dijadikan sebagai symbol almbang negara. Lambang burung
garuda bergandengan erat dengan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila. Lambang
negara berupa burung garuda ini banyak sekali digunakan oleh bangsa Indonesia
dalam rangka menunjukkan identitas diri yang menyatakan ‘indonesia’ pada jersey
di bagia dada sebelah kiri Timnas Garuda Indonesia misalnya. Memang sebuah
kebanggaan menyandingkan diri dengan lambang negara burung garuda tersebut, ada
rasa memiliki dan kemerdekaan yang tertanam dalam diri. Dari kebanggaan tersebut
mungkin kita bertanya apa filosofi dari burung garuda sehingga menjadi sesuatu
yang istimewa dan dapat menumbuhkan kebanggaan tersendiri pada diri bangsa
Indonesia.
Disini
saya akan menjelaskan apa filosofi dari lambing negara tersebut. Lambang dan
Simbol Negara - Garuda Pancasila merupakan Lambang negara Indonesia, yang
memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Meskipun Berbeda-beda tetapi tetap satu
Jika). Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda dengan kepala menghadap
ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), dan mempunyai perisai berbentuk
seperti jantung yang digantung menggunakan rantai pada leher Garuda, dan
terdapat semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna "Meskipun
Berbeda-beda tetapi tetap satu Jiwa" tertulis di atas pita yang
dicengkeram oleh Garuda. Sultan Hamid II lah yang merancang Lambang ini, namun
kemudian disempurnakan oleh Bung Karno, Setelah itu diresmikan pemakaiannya
sebagai lambang negara pertama kali pada tanggal 11-Februari-1950 dalam Sidang
Kabinet Republik Indonesia Serikat. Warna keemasan di burung
Garuda mengambarkan kejayaan dan keagungan.
Sesungguhnya,
Garuda memiliki sayap, paruh, cakar dan ekor yang
melambangkan tenaga dan kekuatan pembangunan. Jumlah bulu Garuda
Pancasila mengambarkan hari / Tanggal proklamasi kemerdekaan Bangsa Indonesia,
yaitu tanggal 17-Agustus-1945, antara lain: Jumlah bulu pada masing-masing sayap
berjumlah 17, Jumlah bulu pada ekor berjumlah 8, Jumlah bulu di bawah
perisai/pangkal ekor berjumlah 19, Jumlah bulu di leher berjumlah 45. Perisai
merupakan tameng yang telah lama dikenal dalam budaya dan peradaban Nusantara
sebagai senjata yang melambangkan perlindungan, pertahanan dan
perjuangan diri untuk mencapai tujuan. Di tengah perisai terdapat
sebuah garis hitam tebal yang menggambarkan garis khatulistiwa hal tersebut
mencerminkan lokasi / Letak Indonesia, yaitu indonesia sebagai negara tropis yang
dilintasi garis khatulistiwa.
Pada
perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila. Warna
dasar pada ruang perisai merupakan warna bendera Indonesia (merah-putih). dan
pada bagian tengahnya memiliki warna dasar hitam.Berikuut adalah Pembagian dan
penjelasan lambang pada ruang perisai:
Makna
Makna Sila 1, Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan Perisai hitam
dengan sebuah bintang emas berkepala lima menggambarkan agama-agama besar di
Indonesia, Islam, Buddha, Hindu, Kristen, dan juga ideologi sekuler sosialisme.
Makna Sila
2, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan Rantai yang disusun atas
gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu sama lain yang saling
membantu, gelang yang persegi menggambarkan pria sedangkan gelang yang
lingkaran menggambarkan wanita.
Makna Sila
3, Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin (Ficus
benjamina) di bagian kiri atas perisai berlatar putih, Pohon beringin
merupakan sebuah pohon Indonesia yang berakar tunjang - sebuah akar tunggal
panjang yang menunjang pohon yang besar ini dengan tumbuh sangat dalam ke dalam
tanah. Hal ini mencerminkan kesatuan dan persatuan Indonesia. Pohon Beringin
juga mempunyai banyak akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya. ini mencerminkan
Indonesia sebagai negara kesatuan namun memiliki berbagai latar belakang budaya
yang berbeda-beda (bermacam-macam).
Makna Sila
4, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan. yang disimbolkan dengan kepala banteng pada
bagian kanan atas perisai berlatar merah. Lembu liar atau Banteng merupakan
binatang sosial, sama halnya dengan manusia cetusan Bung Karno dimana
pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah, kekeluargaan dan gotong
royong merupakan nilai-nilai yang menjadi ciri bangsa Indonesia.
Makna Sila
5, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan padi
dan kapas di bagian kanan bawah perisai yang berlatar putih. kapas dan padi
(mencerminkan pangan dan sandang) merupakan kebutuhan pokok semua masyarakat
Indonesia tanpa melihat status maupun kedudukannya. ini mencerminkan persamaan
sosial dimana tidak adanya kesenjangan sosial anatara satu dan yang lainnya,
tapi hal ini (persamaan sosial) bukan berarti bahwa Indonesia memakai ideologi
komunisme.
Pita
yang bertulis semboyan "Bhinneka Tunggal Ika". Sehelai pita putih
dengan tulisan "Bhinneka Tunggal Ika" berwarna hitam dicengkeram
oleh Kedua cakar Garuda Pancasila. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan
kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata "bhinneka"
memiliki arti beraneka ragam atau berbeda-beda, sedang kata "tunggal"
berarti satu, dan kata "ika" bermakna itu. Secara harfiah Bhinneka
Tunggal Ika diartikan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun
berbeda beda tapi pada hakikatnya tetap satu kesatuan. Semboyan ini digunakan
untuk melambangkan kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia yang
terdiri dari beraneka ragam ras, budaya, bahasa daerah, agama, suku
bangsa dan kepercayaan.
Letak
Warna Pada Bagian-bagian Garuda Pancasila. Warna yang digunakan dalam lambang
Garuda Pancasila tidak boleh diletakkan asal asalan karena warna warna itu
telah ditentukan untuk diletakkan pada bagian-bagian yang ada pada lambang
Garuda Pancasila. Warna hitam menjadi warna kepala banteng yang terdapat di
lambang Garuda Pancasila. Warna hitam digunakan juga untuk warna perisai tengah
latar belakang bintang, juga untuk mewarnai garis datar tengah perisai. dan
Warna hitam juga dipakai sebagai warna tulisan untuk semboyan "Bhinneka
Tunggal Ika". Warna merah digunakan untuk warna perisai kiri atas
dan kanan bawah yang terdapat pada lambang Garuda Pancasila. Warna
hijau digunakan sebagai warna pohon beringin. Warna putih dipakai untuk warna
perisai kiri bawah dan kanan atas. warna putih juga diberi
pada Pita yang dicengkeram oleh Burung Garuda Pancasila. Sedangkan
Warna kuning diletakkan sebagai warna Garuda Pancasila, untuk warna bintang,
rantai, kapas, dan padi.
Makna
Warna pada Garuda Pancasila. Ada beberapa warna yang terdapat pada Lambang
Garuda Pancasila. Warna-warna yang dipakai menjadi warna pada lambang Garuda
Pancasila ini memiliki makna dan arti sebagai berikuut.
Warna
putih memiliki arti kesucian, kebenaran, dan kemurnian. warna hitam memiliki
makna keabadian. Warna merah memiliki artian keberanian. Warna hijau artinya
adalah kesuburan dan kemakmuran. Warna kuning berarti kebesaran, kemegahan, dan
keluhuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar