MAKNA AIR DALAM KEHIDUPAN
Air adalah senyawa kimia yang merupakan hasil ikatan dari unsur
hidrogen (H2) yang bersenyawa dengan unsur oksigen (O) dalam hal ini membentuk
senyawa H2O. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan
makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan
oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan
adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di
dalam tubuh manusia itu sendiri. Air memang sudah menjadi pelengkap bagi diri
manusia, air menjadi begitu istimewa dalam kehidupan; maka dari itu banyak
sekali pelajaran yang dapat di ambil dari air. Kita yakin bahwa Tuhan
menciptakan air agar manusia bisa mengambil pelajaran darinya. Ada beberapa sifat air yang makna di dalamnya bisa kita jadikan
pelajaran untuk kehidupan .
Pertama, air selalu mengalir dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah. Kecuali di zaman modern ketika mesin pompa sudah ditemukan,
pada zaman dahulu tentu amat susah untuk menaikkan air dari tanah ke permukaan
yang lebih tinggi. Menurut saya, sifat air yang selalu mengalir ke tempat
rendah analog dengan sikap rendah hati pada manusia. Air selalu ingin berguna
bagi makhluk hidup yang ada di bawahnya. Ibarat pemimpin, air adalah pemimpin
yang melayani. Jika ia berada di posisi teratas, maka ia akan menjadi pelayan
bagi orang-orang yang membutuhkan di bawahnya. Apalagi air identik dengan
sumber kehidupan. Maka tidak salah jika sifat pertama ini saya analogikan
dengan pemimpin yang melayani. Pemimpin yang melayani adalah sumber
kesejahteraan bagi masyarakat yang ia pimpin.
Kedua, air selalu mengisi ruang-ruang yang kosong. Cobalah
Anda buat sebuah kotak kedap air yang bersekat tapi memiliki celah. Kemudian
isi kotak tersebut dengan air. Air pasti akan berusaha memenuhi kotak tersebut
dengan wujudnya. Perlahan tapi pasti, melalui celah antar sekat, air akan
mengisi kotak tersebut hingga penuh. Manusia yang baik adalah manusia yang
berusaha mengisi kekosongan hati dari manusia lainnya. Dengan meniru sifat air,
kita seharusnya bisa menjadi penolong bagi manusia lainnya yang sedang
bermasalah atau kekurangan. Tentu, jika sifat air yang kedua ini benar-benar
kita teladani, kita selalu memiliki waktu untuk melengkapi kehidupan manusia
lainnya. Artinya, kita menjadi manusia yang senang menolong dan suka berbagi.
Karena sebenarnya, batin kita terisi setelah memenuhi kekurangan dari saudara
kita.
Ketiga, air selalu mengalir ke muara. Tak peduli seberapa
jauh jaraknya dari muara, air pasti akan tiba di sana. Sebenarnya saya tidak
setuju dengan orang yang menggunakan pepatah “hiduplah mengalir seperti air”
untuk menguatkan gaya hidup yang tidak punya arah dan serampangan. Justru
sebenarnya dengan kita meniru air yang mengalir, kita seharusnya punya visi
kehidupan. Hal utama yang patut diteladani dari perjalanan air menuju muara
adalah sikapnya yang konsisten. Bayangkan, ada berapa banyak hambatan yang
dilalui oleh air gunung untuk mencapai muara? Mungkin ia akan singgah di
sungai, tertahan karena batu, kemudian bisa saja masuk ke selokan. Tapi pada akhirnya
ia tetap mengalir dan tiba di muaranya. Waktu tempuh air untuk sampai ke muara
sangat bervariasi. Ada yang hanya beberapa hari, tapi ada juga yang beberapa
minggu. Patut diingat, hal terpenting
bukanlah waktu tempuh yang akan dilalui, tapi seberapa besar keyakinan untuk
menuju muara atau visi atau impian yang akan kita gapai.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar