Islam dalam agama penyempurna dari agama-agama
yang telah diturunkan oleh Allah kepada Umat terdahulu, artinya Islam adalah
agama terakhir. Oleh sebab itu pula sebagai agama yang sempurna tentunya Islam
harus bersifat universal dan konfrehensif, dapat sesuai dengan setiap zaman dan
setiap tempat dimana penganutnya berada.
Selain itupula Islam sebagai agama yang diridhai
oleh Allah Swt. mestinya tidak bertentangan dengan fitrah (akal) manusia yang
juga dikaruniakan oleh Allah kepada manusia sebagaimana yang dikemukakan oleh
Quraish Shihab : Tidak ada pemisahan antara ilmu-ilmu agama dan ilmu umum,
karena semuanya bersumber dari satu sumber yaitu Allah Swt. Namun pada
kenyataannya tidak jarang kita temukan antara akal dan wahyu dipertentangkan
oleh masing-masing. Oleh sebab itu, maka dalam makalah kami ini diantara hal
ihwal yang akan kami sajikan yaitu “Bagaimana Pandangan Islam tentang Filsafat”
sebagai bahan masukan untuk kita semua dan sekurang kurangnya menjadi bahan diskusi.
Filsafat merupakan salah satu dari sekian banyak
sistem-sitem Islam yang mempunyai pengaruh terhadap pola pikir dan tingkah laku
umat Islam. Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata
serapan dari bahasa Arab irad libmaid aguj gnay ,ةقسل ف bahasa Yunani; Filosofi (philosophia). Dalam bahasa
ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia =
persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan").
Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”. Kata
filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk
terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang
mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".
Selanjutnya dalam
hubungan antara akal (filsafat) dan syari‟at (agama). Ibnu Taimiyah menegaskan
bahwa hubungan antara akal dan syari‟at adalah hubungan pengetahuan, bisa jadi
akal mengetahui syari‟at dan bisa jadi tidak bukan untuk menetapkan adanya
syari‟at atau tidak adanya. Bahkan Ibnu Taimiyah pernah menyatakan
bahwa filsafat itu haram dengan alasan jika seorang filsuf yang tidak kuat
akidahnya dapat menyesatkan.
Dari uraian singkat di
atas dapat difahami bahwasanya filsafat dibutuhkan untuk memahami isi kandungan
Al-Qur‟an sebagai sumber ajaran Islam dan pada dasarnya keduanya akan
mengantarkan manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah hanya saja kalau agama
menuntun manusia melalui wahyu yang diturunkan oleh Allah secara langsung maka
filsafat adalah usaha frogresif manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah
swt. Filsafat agama adalah filsafat yang membuat agama menjadi obyek
pemikirannya. Berbeda dengan ilmu-ilmu deskriptif, filsafat agama mendekati
agama secara menyeluruh. Filsafat agama mengembangkan logika, teori pengetahuan
dan metafisika agama. Filsafat agama dapat dijalankan oleh orang-orang beragama
sendiri yang ingin memahami dengan lebih mendalam arti, makna dan segi-segi
hakiki agama-agama. Masalah-masalah yang dipertanyakan antara lain: hubungan
antara Allah, dunia dan manusia, antara akal budi dan wahyu, pengetahuan dan
iman, baik dan jahat, apriori religius, faham-faham seperti mitos dan lambang,
dan akhrinya cara-cara untuk membuktikan kerasionalan iman kepada Allah serta
masalah "theodicea".
Ada juga filsafat agama
yang reduktif (mau mengembalikan agama kepada salah satu kebutuhan manusia
dengan menghilangkan unsur transendensi), kritis (mau menunjukkan agama sebagai
bentuk penyelewengan dan kemunduran) dan anti agama (mau menunjukkan bahwa
agama adalah tipuan belaka). Filsafat Islam merupakan filsafat yang seluruh
cendekianya adalah muslim. Ada sejumlah perbedaan besar antara filsafat Islam
dengan filsafat lain. Pertama, meski semula filsuffilsuf muslim klasik menggali
kembali karya filsafat Yunani terutama Aristoteles dan Plotinus, namun kemudian
menyesuaikannya dengan ajaran Islam. Kedua, Islam adalah agama tauhid. Maka,
bila dalam filsafat lain masih 'mencari Tuhan', dalam filsafat Islam justru
Tuhan 'sudah ditemukan.' Para ulama yang menganggap filsafat sebagai ilmu sesat
adalah para ulama arab saudi dan seluruh ulama di dunia ini yang beraliran
salafy/wahaby/ ahlus sunnah wal jamaah. Dalam berbagai buku dan majalah
dikatakan bahwa filsafat adalah ilmu sesat yang bertentangan dengan ajaran
islam.
Namun harus diingat
bahwa definisi ilmu filsafat yang dianggap sesat adalah ilmu filsafat yang
bertentangan dengan ajaran islam. Imam Ghazali telah menulis buku yang
mengkritik filsafat dan menyatakan kafirnya berbagai ajaran fisafat. Namun
kemudian Ibnu Rusyd (pengarang kitab bidayatul mujtahid) menulis buku yang
membantah buku Imam Ghazali tersebut, dikabarkan bahwa Ibnu Rusydmembela filsafat,
mungkin filsafat yang dibela ibnu rusyd adalah filsafat yang tidak bertentangan
dengan ajaran islam. Dengan demikian bisa dibilang bahwa ilmu filsafat itu
terdiri dari dua bagian, bagian pertama yang tidak bertentangan dengan ajaran
islam dan bagian kedua yang bertentangan dengan ajarn islam. Dan patut diingat
bahwa dalam beragama kita tidak memerlukan filsafat karena nabi dan para
sahabatnya juga tidak mengajarkan ilmu filsafat.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar