Senin, 26 Desember 2016

SIBUK MENGEJAR MIMPI, APAKAH MASIH ADA WAKTU UNTUK MEREKA YANG ADA DI RUMAH ?

SIBUK MENGEJAR MIMPI, APAKAH MASIH ADA WAKTU UNTUK MEREKA YANG ADA DI RUMAH ?

Setiap orang pasti mempunyai impian. Masing-masing orang tentu memiliki impian berbeda-beda. Banyak impian yang diinginkan orang-orang dengan tujuan tertentu. Ada yang bermimpi menjadi pejabat ini, mejadi dokter ni,menjadi pembicara ini, menjadi guru ini dan lain sebagainya. Impian merupakan hal besar yang mungkin mustahil terwujud akan tetapi pasti terwujud dengan tekat yang kuat dan menjadikan impian tersebut sebagai motivasi untuk sukses secara pandangan masing-masing. Umumnya setiap proses menuju impian terasa tidak begitu mudah dilalui. Ada saja tantangan meskipun terkadang merasa bahwa apa yang dipilih merupakan sesuatu yang terbaik.
Ada banyak cara orang meraih mimpi, salah satunya adalah dengan menuntut ilmu setinggi-tingginya atau bekerja segiat-giatnya . Berdasarkan fakta, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi sesuatu yang di impikannya. Banyak orang yang tidak lelah menuntut ilmu di jenjang mangister, doctor, sampai pada professor dan gelar-gelar lainnya begitu pula dengan bekerja, semakin tinggi jabatannya maka semakin giat orang-orang untuk bekerja dan mengabdi . Mereka seperti tak kenal lelah menuntut ilmu dan bekerja, jika di fikir sekilas apa yang ingin dikejar dan apa lagi impian dunia yang belum dicapainya serta jabatan setingii apa yang diharapkannya. Telepas dari itu semua, saya ingin mengajak pembaca mengupas sedikit apa dan siapa yang akan menerima dampak pada proses orang- orang yang sibuk mengejar mimpi? Dampak terbesar yaitu Keluarga.
Keluarga adalah orang- orang yang selalu ada dan merupakan tempat kembali yang siap menerima diri dalam keadaan baik maupun buruk. Dari definisi keluarga tersebut, dapat di simpulkan bahwa keluarga merupakan bagian terpenting dalam hidup. Jika di hubungkan dengan impian keluarga merupakan orang-orang yang siap mendukung dan menampung  berbagai impian kita. Mereka orang-orang yang paling senang jika impian kita tercapai dan mereka orang-orang yang paling banyak memberikan dorongan jika impian kita gagal dan mereka yang akan berusaha membantu kita membangun mimpi-mimpi yang baru. Maka dari itu, tidak sedikit mimpi-mimpi dari orang- orang tersebut diprioritaskan untuk keluarganya .
Akan tetapi, di masa ini banyak sekali orang-orang yang sibuk mengejar mimpi tetapi lupa dengan apa tujuan mimpinya. Misalnya, ada orang yang di Tanya apa mimpinya? Dia menjawab ingin menjadi seorang polisi,dan apa yang akan kami lakukan setelah menjadi polisi? Saya akan menjalankan tugas dengan baik dan membahagiakan orang tua baik secara materi maupun batiniah. Nah, banyak sekali orang- orang yang menaruh tujuan impiannya untuk membahagiakan kedua orang tuanya, akan tetapi banyak pula yang lupa seperti yang saya katakan diatas bahwa sesunguhnya mereka para pengejar mimpi sudah mengecewakan keluarga khususnya kedua orang tua.
Mengapa demikian? Karena, tanpa disadari karena kesibukan para pengejar mimpi menuntut ilmu dan bekerja mereka melupakan hal sepele di luar materi, yaitu memberi kabar dan berkumpul bersama. Hal sepele ini sering sekali dilupakan oleh kita sebagai pengejar mimpi, kita terlalu sibuk dengan mengejar mimpi-mimpi kita . kebahagiaan keluarga di rumah hanya diukur dengan materi belaka tanpa menepati janji untuk membahagiakan batiniah juga. Para pengejar mimpi lupa, bahwa kebahagiaan itu bisa diukur oleh sudut pandang yang sederhana tanpa mengedepankan matril. Pengejar mimpi ‘rabun’ dengan kondisi keluarga yang memprihatinkan dan ‘miskin’ akan kebahagiaan batiniah, ayah dan ibu rindu hanya sekedar kabar dari anaknya yang berjanji akan memberikan kebahagiaan secara batiniah. Mereka bangga dengan anak yang mapan dari hasil jeri payah mimpi-mimpinya tetapi mereka akan lebih bangga dengan anak yang mampu menyeimbangkan perjuangan mengejar mimpi-mimpinya dengan perjuangan membahagiakan ayah ibunya terutama batiyahnya begitu juga dengan istri, anak serta keluarga yang ada dirumah. Karena sesungguhnya, terwujudnya mimpi yang besar itu merupakan bagian doa-doa orang tersayang terutama keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar