SIBUK MENGEJAR MIMPI, APAKAH MASIH
ADA WAKTU UNTUK MEREKA YANG ADA DI RUMAH ?
Setiap
orang pasti mempunyai impian. Masing-masing orang tentu memiliki impian
berbeda-beda. Banyak impian yang diinginkan orang-orang dengan tujuan tertentu.
Ada yang bermimpi menjadi pejabat ini, mejadi dokter ni,menjadi pembicara ini,
menjadi guru ini dan lain sebagainya. Impian merupakan hal besar yang mungkin
mustahil terwujud akan tetapi pasti terwujud dengan tekat yang kuat dan
menjadikan impian tersebut sebagai motivasi untuk sukses secara pandangan
masing-masing. Umumnya setiap proses menuju impian terasa tidak begitu mudah
dilalui. Ada saja tantangan meskipun terkadang merasa bahwa apa yang dipilih
merupakan sesuatu yang terbaik.
Ada
banyak cara orang meraih mimpi, salah satunya adalah dengan menuntut ilmu
setinggi-tingginya atau bekerja segiat-giatnya . Berdasarkan fakta, semakin
tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi sesuatu yang di impikannya.
Banyak orang yang tidak lelah menuntut ilmu di jenjang mangister, doctor,
sampai pada professor dan gelar-gelar lainnya begitu pula dengan bekerja,
semakin tinggi jabatannya maka semakin giat orang-orang untuk bekerja dan
mengabdi . Mereka seperti tak kenal lelah menuntut ilmu dan bekerja, jika di
fikir sekilas apa yang ingin dikejar dan apa lagi impian dunia yang belum dicapainya
serta jabatan setingii apa yang diharapkannya. Telepas dari itu semua, saya
ingin mengajak pembaca mengupas sedikit apa dan siapa yang akan menerima dampak
pada proses orang- orang yang sibuk mengejar mimpi? Dampak terbesar yaitu Keluarga.
Keluarga
adalah orang- orang yang selalu ada dan merupakan tempat kembali yang siap
menerima diri dalam keadaan baik maupun buruk. Dari definisi keluarga tersebut,
dapat di simpulkan bahwa keluarga merupakan bagian terpenting dalam hidup. Jika
di hubungkan dengan impian keluarga merupakan orang-orang yang siap mendukung
dan menampung berbagai impian kita.
Mereka orang-orang yang paling senang jika impian kita tercapai dan mereka
orang-orang yang paling banyak memberikan dorongan jika impian kita gagal dan
mereka yang akan berusaha membantu kita membangun mimpi-mimpi yang baru. Maka
dari itu, tidak sedikit mimpi-mimpi dari orang- orang tersebut diprioritaskan
untuk keluarganya .
Akan
tetapi, di masa ini banyak sekali orang-orang yang sibuk mengejar mimpi tetapi
lupa dengan apa tujuan mimpinya. Misalnya, ada orang yang di Tanya apa
mimpinya? Dia menjawab ingin menjadi seorang polisi,dan apa yang akan kami
lakukan setelah menjadi polisi? Saya akan menjalankan tugas dengan baik dan
membahagiakan orang tua baik secara materi maupun batiniah. Nah, banyak sekali
orang- orang yang menaruh tujuan impiannya untuk membahagiakan kedua orang
tuanya, akan tetapi banyak pula yang lupa seperti yang saya katakan diatas
bahwa sesunguhnya mereka para pengejar mimpi sudah mengecewakan keluarga
khususnya kedua orang tua.
Mengapa
demikian? Karena, tanpa disadari karena kesibukan para pengejar mimpi menuntut
ilmu dan bekerja mereka melupakan hal sepele di luar materi, yaitu memberi kabar
dan berkumpul bersama. Hal sepele ini sering sekali dilupakan oleh kita sebagai
pengejar mimpi, kita terlalu sibuk dengan mengejar mimpi-mimpi kita .
kebahagiaan keluarga di rumah hanya diukur dengan materi belaka tanpa menepati
janji untuk membahagiakan batiniah juga. Para pengejar mimpi lupa, bahwa
kebahagiaan itu bisa diukur oleh sudut pandang yang sederhana tanpa
mengedepankan matril. Pengejar mimpi ‘rabun’ dengan kondisi keluarga yang
memprihatinkan dan ‘miskin’ akan kebahagiaan batiniah, ayah dan ibu rindu hanya
sekedar kabar dari anaknya yang berjanji akan memberikan kebahagiaan secara
batiniah. Mereka bangga dengan anak yang mapan dari hasil jeri payah
mimpi-mimpinya tetapi mereka akan lebih bangga dengan anak yang mampu
menyeimbangkan perjuangan mengejar mimpi-mimpinya dengan perjuangan
membahagiakan ayah ibunya terutama batiyahnya begitu juga dengan istri, anak
serta keluarga yang ada dirumah. Karena sesungguhnya, terwujudnya mimpi yang
besar itu merupakan bagian doa-doa orang tersayang terutama keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar