Senin, 26 Desember 2016

INTROVERT DAN EKSTROVERT

INTROVERT DAN EKSTROVERT
Introvert dan ekstrovert merupakan salah satu tipe kepribadian yang paling banyak dibicarakan dan menjadi acuan seseorang dalam melihat kepribadian. Hal ini disebabkan karena kepribadian introvert dan juga ekstrovert memiliki perbedaan dan juga ciri – ciri yang benar – benar berbeda, sehingga akan sangat mudah dalam melihat dan juga menganalisa tipe kepribadian ini.
Kepribadian beberapa ciri watak yang diperlihatkan seseorang secara lahir, konsisten, dan konsekuen dalam bertingkah laku, sehigga individu memiliki identitas khusus yang berbeda dengan orang lain. Menurut Cuber kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tamapak dan dapat dilihat oleh seseorang. Dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.
Ekstrovert dan juga introvert sendiri merupakan salah satu istilah yang awalnya diungkapkan oleh Carl Jung, seorang Psikoanalis, yang juga merupakan salah satu penerus dari Freud. Car Jung mendefinisikan Introvert sebagai Introversion / Introversive sedangkan ekstrovert sebagai Extraversion / extroversive. Kedua istilah ini memiliki kaitan yang erat dengan bagaimana attitude seseorang ketika menghadapi sebuah situasi. Jadi, pada awalnya memang istilah ekstrovert dan juga introvert ini bukan merupakan tipe kepribadian, hanya sebagai sebuah sikap atau attitude dari individu dalam menghadapi situasi tertentu.
Seorang introvert adalah orang yang cenderung menarik diri dari kontak sosial. Minat dan perhatiannya lebih terfokus pada pikiran dan pengalamannya sendiri. Seorang introvert cenderung merasa mampu dalam upaya mencukupi dirinya sendiri. Jung menguraikan perilaku introvert sebagai orang pendiam, menjauhkan diri dari kejadian-kejadian luar, tidak mau terlibat dengan dunia objektif, tidak senang berada di tengah orang banyak, merasa kesepian dan kehilangan di tengah orang banyak. Ia melakukan sesuatu menurut caranya sendiri, menutup diri terhadap pengaruh dunia luar. Ia orang yang tidak mudah percaya, kadang menderita perasaan rendah diri, karena itu ia gampang cemburu dan iri hati. Ia mengahadapi dunia luar dengan suatu system pertahanan diri yang sistematis dan teliti, tamak sebagai ilmuan, cermat, berhati-hati, menurut kata hati, sopan santun, dan penuh curiga. Dunianya adalah suatu pelabuhan yang aman.Tempat tinggalnya (rumah) adalah yang teraman.Teman pribadinya yang terbaik. Karena itu tidak mengherankan orang-orang introvert sering tampak sebagai orang yang cinta diri tinggi, egois, bahkan menderita patologis. Salah satu tanda introvert pada diri seorang anak adalah reflektif, bijaksana, tenggang rasa, pemalu, bahkan takut pada objek baru. Sedangkan ciri introvert pada orang dewasa adalah kecenderungan menilai rendah hal-hal atau orang lain.
Kaum introvert memang tidak pandai berkomunikasi, sehingga potensi yang dimilikinya tidak terlihat segera. Meski demikian, orang introvert dapat terbuka dan lepas ketika menemukan seseorang yang cocok dengan dirinya. Tidak seperti orang ekstrovert yang bisa bergaul dengan siapa saja, orang introvert membutuhkan kenyamanan saat berteman. Introvert cenderung berpikir sebelum berbicara, orang ekstrovert berpikir ketika berbicara.Introvert membutuhkan jauh lebih sedikit kegiatan sosial dan aktivitas dibanding ekstrovert. Mereka cenderung tampak tenang atau bahkantampak pendiam, apa adanya, dan berhati-hati. Introvert lebih tertarik pada dan perhatian terhadap dunia dalam dirinya atau yang berkaitan dengan diri dan pikirannya dibanding dunia luar. Mereka sangat menikmati aktivitas berpikir dan menjelajahi khayalan atau pikiran dan perasaan diri sendiri.
Introvert cenderung terbebani dengan aktivitas sosial yang terlalu banyak dan lebih menyukai aktivitas yang bersifat santai. Kegiatan mandiri seperti membaca buku, main komputer, memecahkan teka-teki lebih mereka sukai daripada jalan-jalan. Mereka  cenderung tertutup dan tidak suka jadi pusat perhatian. Kegiatan di belakang layar mungkin favorit mereka.Terkadang mereka bahkan menghindari situasi sosial bersama orang-orang karena mereka cepat lelah dalam situasi ini. Hal ini bukan karena mereka benci manusia atau anti sosial. Hal ini pun terjadi walaupun introvert tersebut punya kemampuan sosial atau soft skill yang super.  Setelah beraktivitas bersama orang dalam waktu tertentu, mereka butuh waktu sendiri untuk mengisi energi dan menata kembali pikiran mereka.
Sedangkan orang ekstrovert identik dengan berhati besar, bersemangat, hangat, dan empati. Jung berpendapat bahwa extrovert merupakan kecenderungan yang mengarahkan kepribadian lebih banyak keluar daripada ke dalam diri sendiri. Ekstrovert menikmati situasi sosial dan bahkan mencari mereka karena mereka menikmati berada di sekitar orang. Kemampuan mereka untuk membuat pembicaraan kecil membuat mereka tampaknya lebih sosial mahir dari introvert.
Ekstrovert sangat menikmati kegiatan bersama orang lain dan benci kesendirian. Dalam grup mereka senang berbicara, ramah. Mereka juga terbuka dan tidak keberataan dirinya menjadi pusat perhatian. Ekstrovert cenderung "memudar" ketika sendirian dan dengan mudah dapat menjadi bosan tanpa orang lain di sekitar. Ketika diberi kesempatan, ekstrovert yang akan berbicara dengan orang lain dari pada duduk sendirian dan berpikir. Bahkan, ekstrovert cenderung berpikir ketika mereka berbicara, tidak seperti introvert yang jauh lebih mungkin untuk berpikir sebelum mereka berbicara. Ekstrovert sering berpikir baik ketika mereka berbicara . Meskipun begitu, hal ini sering dianggap oleh introvert sebagai sebuah basa-basi belaka yang tidak diperlukan.Seorang ekstrovert bisa dilihat sebagai seorang yang selalu penuh energi dan antusias. Mereka merupakan individu yang berorientasi terhadap aksi. Belum kongkret apa-apa kalau belum diaksikan. Ekstrovert sangat menyukai situasi sosial dan bahkan cenderung mencarinya.
Intinya, seorang ekstrovert tertarik pada dan perhatian terhadap dunia luar.
Akan tetapi, jangan disalahpahami bahwa ekstrovert itu suka pamer ya. Sombong dan pamer itu bergantung orangnya bukan bergantung ekstro-introversi. Ekstrovert tidak keberatan jadi pusat perhatian bukan karena mereka cari perhatian tetapi hanya tidak keberatan, itu saja. Mereka memang bersifat terbuka dan ingin orang mengenal mereka lebih.

Sumber :
http://www.temukanpengertian.com/2013/09/pengertian-kepribadian.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar