INTROVERT DAN EKSTROVERT
Introvert
dan ekstrovert merupakan salah satu tipe kepribadian yang paling banyak
dibicarakan dan menjadi acuan seseorang dalam melihat kepribadian. Hal ini
disebabkan karena kepribadian introvert dan juga ekstrovert memiliki perbedaan
dan juga ciri – ciri yang benar – benar berbeda, sehingga akan sangat mudah
dalam melihat dan juga menganalisa tipe kepribadian ini.
Kepribadian
beberapa ciri watak yang diperlihatkan seseorang secara lahir, konsisten, dan
konsekuen dalam bertingkah laku, sehigga individu memiliki identitas khusus yang
berbeda dengan orang lain. Menurut Cuber kepribadian adalah gabungan
keseluruhan dari sifat-sifat yang tamapak dan dapat dilihat oleh seseorang. Dapat
disimpulkan bahwa kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu
bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.
Ekstrovert
dan juga introvert sendiri merupakan salah satu istilah yang awalnya
diungkapkan oleh Carl Jung, seorang Psikoanalis, yang juga merupakan salah satu
penerus dari Freud. Car Jung mendefinisikan Introvert sebagai Introversion / Introversive
sedangkan ekstrovert sebagai Extraversion / extroversive. Kedua istilah ini
memiliki kaitan yang erat dengan bagaimana attitude seseorang ketika menghadapi
sebuah situasi. Jadi, pada awalnya memang istilah ekstrovert dan juga introvert
ini bukan merupakan tipe kepribadian, hanya sebagai sebuah sikap atau attitude
dari individu dalam menghadapi situasi tertentu.
Seorang
introvert adalah orang yang cenderung menarik diri dari kontak sosial. Minat
dan perhatiannya lebih terfokus pada pikiran dan pengalamannya sendiri. Seorang
introvert cenderung merasa mampu dalam upaya mencukupi dirinya sendiri. Jung
menguraikan perilaku introvert sebagai orang pendiam, menjauhkan diri dari
kejadian-kejadian luar, tidak mau terlibat dengan dunia objektif, tidak senang
berada di tengah orang banyak, merasa kesepian dan kehilangan di tengah orang
banyak. Ia melakukan sesuatu menurut caranya sendiri, menutup diri terhadap
pengaruh dunia luar. Ia orang yang tidak mudah percaya, kadang menderita
perasaan rendah diri, karena itu ia gampang cemburu dan iri hati. Ia
mengahadapi dunia luar dengan suatu system pertahanan diri yang sistematis dan
teliti, tamak sebagai ilmuan, cermat, berhati-hati, menurut kata hati, sopan
santun, dan penuh curiga. Dunianya adalah suatu pelabuhan yang aman.Tempat
tinggalnya (rumah) adalah yang teraman.Teman pribadinya yang terbaik. Karena
itu tidak mengherankan orang-orang introvert sering tampak sebagai orang yang
cinta diri tinggi, egois, bahkan menderita patologis. Salah satu tanda introvert
pada diri seorang anak adalah reflektif, bijaksana, tenggang rasa, pemalu,
bahkan takut pada objek baru. Sedangkan ciri introvert pada orang dewasa adalah
kecenderungan menilai rendah hal-hal atau orang lain.
Kaum introvert memang tidak pandai
berkomunikasi, sehingga potensi yang dimilikinya tidak terlihat segera. Meski
demikian, orang introvert dapat terbuka dan lepas ketika menemukan seseorang
yang cocok dengan dirinya. Tidak seperti orang ekstrovert yang bisa bergaul
dengan siapa saja, orang introvert membutuhkan kenyamanan saat berteman.
Introvert cenderung berpikir sebelum berbicara, orang ekstrovert berpikir
ketika berbicara.Introvert membutuhkan jauh lebih sedikit kegiatan sosial dan
aktivitas dibanding ekstrovert. Mereka cenderung tampak tenang atau bahkantampak pendiam,
apa adanya, dan berhati-hati. Introvert lebih tertarik pada dan perhatian
terhadap dunia dalam dirinya atau yang berkaitan dengan diri dan pikirannya
dibanding dunia luar. Mereka sangat menikmati aktivitas berpikir dan
menjelajahi khayalan atau pikiran dan perasaan diri sendiri.
Introvert
cenderung terbebani dengan aktivitas sosial yang terlalu banyak dan lebih
menyukai aktivitas yang bersifat santai. Kegiatan mandiri seperti membaca buku,
main komputer, memecahkan teka-teki lebih mereka sukai daripada jalan-jalan.
Mereka cenderung tertutup dan tidak suka jadi pusat perhatian.
Kegiatan di belakang layar mungkin favorit mereka.Terkadang mereka bahkan
menghindari situasi sosial bersama orang-orang karena mereka cepat lelah dalam
situasi ini. Hal ini bukan karena mereka benci manusia atau anti sosial. Hal
ini pun terjadi walaupun introvert tersebut punya kemampuan sosial atau soft
skill yang super. Setelah beraktivitas bersama orang dalam
waktu tertentu, mereka butuh waktu sendiri untuk mengisi energi dan menata
kembali pikiran mereka.
Sedangkan
orang ekstrovert identik dengan berhati besar, bersemangat, hangat, dan empati.
Jung berpendapat bahwa extrovert merupakan kecenderungan yang mengarahkan
kepribadian lebih banyak keluar daripada ke dalam diri sendiri. Ekstrovert
menikmati situasi sosial dan bahkan mencari mereka karena mereka menikmati
berada di sekitar orang. Kemampuan mereka untuk membuat pembicaraan kecil
membuat mereka tampaknya lebih sosial mahir dari introvert.
Ekstrovert
sangat menikmati kegiatan bersama orang lain dan benci kesendirian. Dalam
grup mereka senang berbicara, ramah. Mereka juga terbuka dan tidak keberataan
dirinya menjadi pusat perhatian. Ekstrovert cenderung "memudar"
ketika sendirian dan dengan mudah dapat menjadi bosan tanpa orang lain di
sekitar. Ketika diberi kesempatan, ekstrovert yang akan berbicara dengan orang
lain dari pada duduk sendirian dan berpikir. Bahkan, ekstrovert cenderung
berpikir ketika mereka berbicara, tidak seperti introvert yang jauh lebih
mungkin untuk berpikir sebelum mereka berbicara. Ekstrovert sering berpikir
baik ketika mereka berbicara . Meskipun begitu, hal ini sering dianggap
oleh introvert sebagai sebuah basa-basi belaka yang tidak diperlukan.Seorang
ekstrovert bisa dilihat sebagai seorang yang selalu penuh energi dan antusias.
Mereka merupakan individu yang berorientasi terhadap aksi. Belum kongkret
apa-apa kalau belum diaksikan. Ekstrovert sangat menyukai situasi sosial dan
bahkan cenderung mencarinya.
Intinya, seorang ekstrovert tertarik pada dan perhatian terhadap dunia luar.
Intinya, seorang ekstrovert tertarik pada dan perhatian terhadap dunia luar.
Akan
tetapi, jangan disalahpahami bahwa ekstrovert itu suka pamer ya. Sombong dan
pamer itu bergantung orangnya bukan bergantung ekstro-introversi. Ekstrovert
tidak keberatan jadi pusat perhatian bukan karena mereka cari perhatian tetapi
hanya tidak keberatan, itu saja. Mereka memang bersifat terbuka dan ingin
orang mengenal mereka lebih.
Sumber
:
http://www.temukanpengertian.com/2013/09/pengertian-kepribadian.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar