Minggu, 25 Desember 2016

APA YANG SALAH DENGAN PENDIDIKAN INDONESIAKU ?

APA YANG SALAH DENGAN PENDIDIKAN INDONESIAKU ?


PENDIDIKAN, pendidikan merupakan  UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Ada juga bebrapa ahli yang mengemukakan pendapat tenatang definisi pendidikan yang semuanya mengemukakan bahwa pendidikan merupakan usaha orang dewasa untuk memberikan pelajaran serta membimbing anak untuk perkembangannya menuju kedewasaan untuk yang bertujuan untuk kehidupan yang lebih baik. Manusia mulai sejak lahir ke dunia telah memperoleh pendidikan sampai ia masuk ke bangku sekolah. Kata pendidikan pun sudah tak asing lagi ditelinga, lantaran semuanya manusia yang hidup tentu memerlukan pendidikan, supaya arah hidupnya terwujud serta bisa melenyapkan kebodohan.
Berbicara tentang pendidikan, di Indonesia khusunya pendidkan formal sudah ada sejak zaman dahulu yang walaupun di zaman sebelum kemerdekaan pendidikan di Indonesia masih sangat sulit untuk menempuh pendiidkan yang layak. Akan tetapi ,bersyukur di zaman sekarang setelah kemerdekaaan kebebasan hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak sudah diterapkan. Akan tetapi, harus diketahui kata-kata pada pendidikan yang layak untuk seluruh rakyat Indonesia belum seutuhnya di terapkan bahkan terhitung secara kasar masih banyak pendidikan yang di katakana tidak layak. Dari hal tersebut, siapa yang salah? Siapa yang bisa di salahkan? Apa yang salah ? sebenarnya apa yang menjadi masalah pendidikan di Indonesia sehingga bisa dikatakan belum layak bahkan tidak layak pada bagian-bagian tertentu.
Dari hasil survey United Nations, Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), terhadpa kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pasific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas guru menempati peringkat 14 dari 14 negara berkembang. Miris sekali !
Jika dilihat dari kuntitas, jumlah guru di Indonesia sudah cukup memadai di daerah-daerah tertentu. Akan tetapi, untuk masalah kualitas masih sangat rendah seperti yang dijelaskan di atas. Masih banyak guru di Indonesia yang merasa sulit dalam menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksakan kehendak tanpa menyadari apa masalah serta potensi dari siswanya. Pada dasarnya pendidikan diadakan unutk memperhatiakn kebutuhan anak bukan malah memaksakan sesuatu yang tidak ada pada diri anak sehingga membuat anak merasa tidak nyaman dan merasa tertekan, akan tetapi yang terjadi di Indonesia malah sebaliknya. Pendidikan yang baik merupakan pendidikan yang membuat gaya berfikir anak untuk mandiri kreatif dan lain-lain. . Masalah ini juga mungkin bisa dipengaruhi oleh rendahnya tingkat kesejahteraan guru di Indonesia. Berkaca dengan pendidikan di Finlandia, guru merupakan agent penting yang dianggap serta di beri amanah penuh untuk mendidik anak, guru menjadi seorang yang terhormat dan di jaga kesejahteraannya, karena mereka menggangap guru merupakan sumber pengetahuan yang mulia. Memang, guru bukan merupakan satu-satunya faktor penentu keberhasilan belajar sisiwa di sekolah, akan tetapi guru memegang peran yang sangat penting untuk itu.
Selain permasalahan-permasalahan diatas, ada juga permasalahan pada kurikulum yang membuat potret penddikan Indonesia semakin rumit. Kurikulum yang ada di Indonesia didasarkan oleh pengetahuan pemerintah tanpa memperihatikan kebutuhan masyarakat, dan lebih diperparah lagi sedikit produk hasil pendidikan Indonesia yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, padahal sudah disadari  bahwa persediaan lapangan kerja di Indonesia sangatlah terbatas. Kualitas pendidikan di Indonesia terkesan buruk dalam artian masih sangat jauh tertinggal dari Negara-negara berkembang apalagi Negara-negara maju.
Masalah lain juga terletak pada sarana dan prasarana yang secara fisik, dan hal ini sangat mempengaruhi keberlangsungan proses pembelajaran di sekolah khususnya. Masih banyak sekolah- sekolah yang tidak memiliki gedung sekolah sendiri, perpustakaan , laboratorium, bahkan toilet yang layak. Biaya pendidikan yang juga merupakan bagian dari masalah pendidikan yang ada di Indonesia, meskipun sudah ada dana BOS yang di salurkan, adanya beasiswa yang sudah cukup membantu, akan tetapi masih saja dalam tahap belum sempurna. Mengapa demikian, karena penyaluran dana yang tidak merata terutama dalam hal bantuan yang bersifat ramai dan bersama-sama. Masalah terakhir adalah pemerataan pendidikan yang layak kepenjuru Indonesia belum dikatakan sempurna, mash banyak daerah-daerah tentinggal terutama di sebelah timur Indonesia yang sanagt miris keadaannya. Jangankan berbicara sarana prasarana fisik, guru pun mereka masih kekurangan baik dalam kuantitas maupun kualitas, yang hal ini menyebabkan mengapa anak-anak terutama yang ada disebelah timur sama sangat haus akan pendidikan yang layak dari pemerinta republik Indonesia yang katanya mengakui mereka sebagai bagian dari NKRI. Sempat terlintas di pikiran bagaimana budgeting untuk masalah pendidikan di Indonesia? Apa yang di prioritaskan untuk ditangani terlebih dahulu sehingga mengesampingkan masalah pendiidkan, padahal seperti yang kita ketahui akar yang kuat dalam membangun bangsa adalah anak-anak yang terdidik jasmani maupun rohaninya. Cerdas pemikirannya , dan baik perlakuannya.
Jika dikupas satu persatu, masalah pendidikan yang ada di Indonesia masih tergolong banyak, dan masalah-masalah ini menjadi PR untuk kita bersama. Pendidikan bukan hanya tugas pemerintah, bukan pula tugas guru, bukan pula tugas orang tua semata. Akan tetapi pembangun pendidikan Indonesia lebih baik adalah tugas seluruh rayat Indonesia ,karena majunya pendidikan merupakan tolak ukur kemajuan suatu bangsa.
Merdeka !

Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar