APA YANG SALAH DENGAN PENDIDIKAN INDONESIAKU ?
PENDIDIKAN,
pendidikan merupakan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Ada
juga bebrapa ahli yang mengemukakan pendapat tenatang definisi pendidikan yang
semuanya mengemukakan bahwa pendidikan merupakan usaha orang dewasa untuk
memberikan pelajaran serta membimbing anak untuk perkembangannya menuju
kedewasaan untuk yang bertujuan untuk kehidupan yang lebih baik. Manusia mulai
sejak lahir ke dunia telah memperoleh pendidikan sampai ia masuk ke bangku
sekolah. Kata pendidikan pun sudah tak asing lagi ditelinga, lantaran semuanya
manusia yang hidup tentu memerlukan pendidikan, supaya arah hidupnya terwujud
serta bisa melenyapkan kebodohan.
Berbicara tentang pendidikan, di Indonesia khusunya pendidkan
formal sudah ada sejak zaman dahulu yang walaupun di zaman sebelum kemerdekaan
pendidikan di Indonesia masih sangat sulit untuk menempuh pendiidkan yang
layak. Akan tetapi ,bersyukur di zaman sekarang setelah kemerdekaaan kebebasan
hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak sudah diterapkan. Akan tetapi,
harus diketahui kata-kata pada pendidikan yang layak untuk seluruh rakyat
Indonesia belum seutuhnya di terapkan bahkan terhitung secara kasar masih
banyak pendidikan yang di katakana tidak layak. Dari hal tersebut, siapa yang
salah? Siapa yang bisa di salahkan? Apa yang salah ? sebenarnya apa yang
menjadi masalah pendidikan di Indonesia sehingga bisa dikatakan belum layak
bahkan tidak layak pada bagian-bagian tertentu.
Dari hasil survey United Nations, Educational, Scientific,
and Cultural Organization (UNESCO), terhadpa kualitas pendidikan di
Negara-negara berkembang di Asia Pasific, Indonesia menempati peringkat 10 dari
14 negara. Sedangkan untuk kualitas guru menempati peringkat 14 dari 14 negara
berkembang. Miris sekali !
Jika dilihat dari kuntitas, jumlah guru di Indonesia sudah
cukup memadai di daerah-daerah tertentu. Akan tetapi, untuk masalah kualitas
masih sangat rendah seperti yang dijelaskan di atas. Masih banyak guru di
Indonesia yang merasa sulit dalam menggali potensi anak. Para pendidik
seringkali memaksakan kehendak tanpa menyadari apa masalah serta potensi dari
siswanya. Pada dasarnya pendidikan diadakan unutk memperhatiakn kebutuhan anak
bukan malah memaksakan sesuatu yang tidak ada pada diri anak sehingga membuat
anak merasa tidak nyaman dan merasa tertekan, akan tetapi yang terjadi di
Indonesia malah sebaliknya. Pendidikan yang baik merupakan pendidikan yang
membuat gaya berfikir anak untuk mandiri kreatif dan lain-lain. . Masalah ini
juga mungkin bisa dipengaruhi oleh rendahnya tingkat kesejahteraan guru di
Indonesia. Berkaca dengan pendidikan di Finlandia, guru merupakan agent penting yang dianggap serta di
beri amanah penuh untuk mendidik anak, guru menjadi seorang yang terhormat dan
di jaga kesejahteraannya, karena mereka menggangap guru merupakan sumber
pengetahuan yang mulia. Memang, guru bukan merupakan satu-satunya faktor
penentu keberhasilan belajar sisiwa di sekolah, akan tetapi guru memegang peran
yang sangat penting untuk itu.
Selain permasalahan-permasalahan diatas, ada juga
permasalahan pada kurikulum yang membuat potret penddikan Indonesia semakin
rumit. Kurikulum yang ada di Indonesia didasarkan oleh pengetahuan pemerintah
tanpa memperihatikan kebutuhan masyarakat, dan lebih diperparah lagi sedikit produk
hasil pendidikan Indonesia yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri,
padahal sudah disadari bahwa persediaan lapangan
kerja di Indonesia sangatlah terbatas. Kualitas pendidikan di Indonesia
terkesan buruk dalam artian masih sangat jauh tertinggal dari Negara-negara
berkembang apalagi Negara-negara maju.
Masalah lain juga terletak pada sarana dan prasarana yang
secara fisik, dan hal ini sangat mempengaruhi keberlangsungan proses
pembelajaran di sekolah khususnya. Masih banyak sekolah- sekolah yang tidak
memiliki gedung sekolah sendiri, perpustakaan , laboratorium, bahkan toilet
yang layak. Biaya pendidikan yang juga merupakan bagian dari masalah pendidikan
yang ada di Indonesia, meskipun sudah ada dana BOS yang di salurkan, adanya
beasiswa yang sudah cukup membantu, akan tetapi masih saja dalam tahap belum
sempurna. Mengapa demikian, karena penyaluran dana yang tidak merata terutama
dalam hal bantuan yang bersifat ramai dan bersama-sama. Masalah terakhir adalah
pemerataan pendidikan yang layak kepenjuru Indonesia belum dikatakan sempurna,
mash banyak daerah-daerah tentinggal terutama di sebelah timur Indonesia yang
sanagt miris keadaannya. Jangankan berbicara sarana prasarana fisik, guru pun
mereka masih kekurangan baik dalam kuantitas maupun kualitas, yang hal ini
menyebabkan mengapa anak-anak terutama yang ada disebelah timur sama sangat
haus akan pendidikan yang layak dari pemerinta republik Indonesia yang katanya
mengakui mereka sebagai bagian dari NKRI. Sempat terlintas di pikiran bagaimana
budgeting untuk masalah pendidikan di
Indonesia? Apa yang di prioritaskan untuk ditangani terlebih dahulu sehingga
mengesampingkan masalah pendiidkan, padahal seperti yang kita ketahui akar yang
kuat dalam membangun bangsa adalah anak-anak yang terdidik jasmani maupun
rohaninya. Cerdas pemikirannya , dan baik perlakuannya.
Jika dikupas satu persatu, masalah pendidikan yang ada di
Indonesia masih tergolong banyak, dan masalah-masalah ini menjadi PR untuk kita
bersama. Pendidikan bukan hanya tugas pemerintah, bukan pula tugas guru, bukan
pula tugas orang tua semata. Akan tetapi pembangun pendidikan Indonesia lebih
baik adalah tugas seluruh rayat Indonesia ,karena majunya pendidikan merupakan
tolak ukur kemajuan suatu bangsa.
Merdeka !
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar