Minggu, 25 Desember 2016

FILSAFAT SEBAGAI PENGETAHUAN

FILSAFAT SEBAGAI PENGETAHUAN

Filsafat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan karena filsafat merupakan induk dari semua ilmu pengetahuan dan mempunyai peranan yang mendasar dalam sebuah pendidikan. Keberadaan filsafat yang berasal dari pemikiran seseorang yang dapat mempengaruhi aspek hidup manusia secara tidak perseorangan diakui keberadaannya, dikarenakan sifatnya yang sangat rasional dan merupakan buah pemikiran yang berdasarkan empiris yang dilakukan oleh para filosof sehingga menghasilkan suatu kebenaran yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan yang nyata.
Sasaran filsafat berbeda dengan sasaran ilmu pengetahuan. Kedua hal tersebut penting karena setiap ilmu membutuhkan filsafatnya. Ada ilmu hukum ada pula filsafat hukum, ada ilmu pendidikan ada pula filsafat pendidikan. Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu, kepastian dimulai dari rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dari keduanya. Berfilsafat adalah dorongan untuk mengetahui apa yang diketahui dan apa yang belum diketahui.
Tujuan filsafat ialah mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin dan menerbitkan serta mengatur semua itu dalam bentuk sistematik. Filsafat memerlukan analisa secara hati-hati terhadap penalaran-penalaran sudut pandang yang menjadi dasar suatu tindakan. Semua ilmu baik ilmu sosial maupun ilmu alam bertolak belakang dari pengembangan filsafat. Awal mula filsafat terdiri dari tiga segi, yaitu apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (logika); Mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika); Apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika). Ketiga cabang utama itu berkembang menjadi cabang-cabang filsafat yang mempunyai bidang kajian yang lebih spesifik. Cabang-cabang filsafat tersebut antara lain mencakup epistemologi (Filsafat Pengetahuan), etika (Filsafat Moral) estetika (Filsafat Seni), metafisika, politik (Filsafat Pemerintahan), filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat hukum, filsafat sejarah dan filsafat matematika
Ilmu tersebut pada tahap selanjutnya menyatakan diri otonom, bebas dari konsep-konsep dan norma-norma filsafat, namun demikian ketika ilmu tersebut mengalami pertentangan-pertentangan maka akan kembali kepada filsafat sebagai induk dari ilmu tersebut. Filsafat sering disebut para ahli sebagai induk dari semua ilmu pengetahuan dikarenakan ilmu-ilmu tersebut selalu berkaitan dengan filsafat sebagai sumber acuan.
Filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang ada di alam semesta dan merupakan induk dari ilmu pengetahuan, serta membahas 3 hal penting yaitu Tuhan (Teologi), Manusia (Humanologi) dan Alam (Kosmologi).
Ciri ilmu filsafat yang membedakan dengan ilmu lain adalah filsafat membahas ilmu secara sinopsis (menyeluruh), filsafat itu mendasar (radikal) atau membahas tuntas dari awal, filsafat selalu menanyakan sesuatu dibalik persoalan yang dihadapi dan dipelajari oleh ilmu (spekulatif) tersebut, menetapkan dan mengendalikan pada pikiran rasional dan berusaha mencari kebenaran. Beberapa aliran filsafat yang merupakan pemikiran-pemikiran para pilosof dan berkembang dalam masyarakat dan mempraktekkannya, seperti Empirisme yaitu menekankan pada pengalaman dan penghayatannya terhadap duniadan kehidupan. Rasionalisme yaitu pemikiran dan pertimbangan terhadap akal sehat. Idealisme yaitu pemikiran yang berdasarka ide, materi, dan perkembangan pada pemikiran jiwa dan raga.
Sumber Referensi:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar